Sabtu, 18 Mei 2024 WIB

Oknum Disdik Labusel "Paksa" kepala Sekolah Keluarkan Anggaran Baliho

Administrator Administrator
Oknum Disdik Labusel  "Paksa" kepala Sekolah Keluarkan Anggaran Baliho
Foto : Baleho di beberapa sekolah
17MERDEKA,Labusel-Miris terdengar yang terjadi di dunia pendidikan di Labuhanbatu Selatan (Labusel).Pasalnya, beberapa Kepala sekolah di paksa mengeluarkan anggaran pembuatan baliho sebesar Rp 300 ribu yang di tetapkan oleh beberapa oknum yang disebut-sebut berasal dari Dinas Pendidikan Labuhanbatu selatan (Labusel) sendiri.   

Baliho yang terpasang di setiap sekolah disinyalir menggunakan anggaran dana (Bos) yang seharusnya diperuntukan buat para murid. Terkait permasalahan tersebut Ketua DPD LSM Obor Monitoring Citra Independent (OMCI) Kabupaten Labusel M Suyanto mengatakan, bahwa ia turut manyayangkan permasalahan di dunia pendidikan Labuhanbatu Selatan (Labusel) ,Kamis (5/10/2017)

M.Suyanto menuturkan pemasangan baleho bukan dilarang, tapi harus sesuai dengan harga sebenarnya.  Apa lagi harus membayar dengan harga tak sepatutnya. " Terkesan  dapat  merugikan . Apa lagi,  bila  anggaran  berasal dari dana ( BOS ) yang para kepala sekolah harus membayar, walau tidak ikhlas,"terang Suyanto.

Permasalahaan mencuat ketika pengadaan Baliho yang bertemakan Peringatan 17 Agustus 2017 yang lalu, terlihat terpampang di seluruh sekolah-sekolah yang ada. Menurut informasi yang berhasil dihimpun, pengadaan baliho yang berukuran 1, 5 Meter tersebut sangat bervariasi." Ya memang ada dik, harganya ada yang 300 ribu bahkan sampai 500 ribu, saya mau bilang apa lagi, mau gak mau kami terimalah, " ungkap, salah seorang sumber yang enggan menyebutkan namanya kepada beberapa media di Labusel, Kamis (5/10/17).

Unsur paksaan di setiap sekolah agar membeli dan memasang baliho tersebut membuat beberapa kepala sekolah mengeluhkan. Namun, karena paksaan beberapa oknum dari dinas pendidikan Labusel sendiri akhirnya permintaan tersebut di setujui oleh kepala sekolah.

Ironisnya, ketika dikonfirmasi mengenai harga baliho tersebut sumber mengatakan, bahwa harga yang dicetaknya pada ukuran tersebut hanya sekisaran Rp.100 ribu. Manager (Bos) Disdik Labusel Tarwin ketika di konfirmasi mengatakan, mengenai hal tersebut bahwa dirinya tidak tahu-menahu akan hal itu.  " Memang benar harga spanduk sebesar Rp 300 ribu. Tapi saya tidak tau, siapa oknum menjual spanduk ke sekolah-sekolah, tanyakan saja langsung ke kepala sekolah, " kata Tarwin.

Ditempat terpisah, Seketaris Jendral DPD Komite Wartawan Reformasi Indonesia Abet Nego Panjaitan Sh M hum mengatakan jangan mencoreng dunia pendidikan Sumatera Utara. " Kita bertangung jawab akan dunia pendidikan agar dapat menciptakan generasi-generasi andal di masa depan, ujar, Abet Nego melalui seluler.(17M.02)


Tag:
Berita Terkait
Wartawan 17merdeka.com adalah yang namanya tercantum di susunan Redaksi. Segala proses peliputan yang diterbitkan oleh media online 17merdeka.com harus menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers. Hubungi kami: redaksi.17merdeka@gmail.com
Komentar
Berita Terkini